Mungkin saya
ini terlalu sering terlibat dalam percakapan absurd. Entah kenapa saya sering
menangkap makna lain dari setiap percakapan di hape dalam bentuk SMS. Atau
biasa istilahnya selalu menangkap makna lucu yang bisa jadi bahan tertawaan
untuk saya. Manusia itu pada dasarnya adalah lucu sekalipun dalam keadaan marah
coba deh Liat youtube Arya Wiguna. Kita bisa menertawakan dia yang sedang
marah. Apanya yang lucu, Cuma kita yang bisa mendefinisikannya. (Ini ngomongin apa yaa?)
Percakapan
absurd itu terjadi pada hari ini, tanggal 13 Mei 2013. Saya sedang berkirim sms
dengan salah satu teman. Dia berbicara seolah – olah dia adalah seorang
motivator. Bahasanya begitu mengagumkan. Dan entah kenapa saya menangkap ada
kelucuan di sana.
Teman : “
Gimana kabar suamimu?”
Saya : “
Suami yang mana ?”
Teman : “
Itu si Mr. *beep*
Saya :
“Idiiih,,,dia itu bapakku tau. Dia belum jadi Eyang *beep*
Lalu dengan
bahasa seorang motivator dia pun membalas.
“ Cinta itu
tunanetra. Cinta tak memandang usia “
Saya pun
membalas dengan jenaka.
“ Kalo gitu
saya mau request Jatuh cinta sama
Iqbal Koboy Junior saja “
Eh, dia
kembali membalas dengan bijaksana.
“Cinta tak
memandang usia, pangkat, jabatan maka kita bisa mencintai siapa saja yang kita
mau. Cinta itu buta. Bahkan Tai kucing pun rasa Roti “
Dengan
tampang yang tak habis pikir, Saya pun membalas.
“ Helloooowwww.
Kalo saya sedang jatuh cinta disuruh makan tai kucing juga ogah. Buta sih buta.
Tapi saya masih punya hidung untuk mencium bau. Gila aja makan tai kucing “
*Dari hati
ku teguh, hati ikhlas kupenuh……* Saya menyanyikan lagu ini karena dia kembali
berbahasa layaknya seorang motivator. Membahas masalah pekerjaan dan jodoh. Suatu
perpaduan yang menurut saya kurang elegan. #Ngek
Balik lagi
ke topik. Menurut saya, cinta terkadang memang tak masuk akal. Ia bisa datang
dan pergi sesuka hatinya. Kalau kata Agnes Monica cinta tak ada logika. Ia tak
mengenal usia, pangkat, jabatan, fisik atau siapa kita. Cinta itu datang tanpa
bisa kita halau. Ia menjalar di setiap darah manusia. (Eh, Cinta itu bukannya anak Uya Kuya ya? #Lohh)
Namun, biar
cinta itu buta atau tunanetra. Menurut saya cinta tetap harus punya logika dan hati nurani
karena minimal dia punya telinga, hidung atau lidah untuk menimbang atau
sekedar mencari tahu bahwa apakah cinta kita itu membuat kita nyaman atau
tidak. Cinta kita masuk akal atau tidak? Masak tai kambing atau tai kucing rasa
coklat?. (Ini bahasa saya sudah seperti
seorang Tika Bisono)
Perumpaan
yang aneh menurut saya. Cinta itu suci dan bersih jangan disamakan sama taii…
#Ngok
DEMI TUHAANN
…. *Fokus Indah*
Temukan saja
cinta yang bisa membuat kita bahagia. Cinta yang tumbuh karena percaya akan
cinta itu sendiri. Bukan percaya pada tai kucing atau kambing.. #Halaahh
Cukup sekian
tulisan saya, kalau dipanjangin takutnya malah bahas jamban.
Jangan
terlalu diambil serius. Life is like a
joke. Hidup ini lucu jadi tertawakan saja selama tertawa itu belum
dikorupsi Negara. Karena pada dasarnya manusia itu sendiri lucu.
Tetap
semangat
Indah