Terjadi kebisingan
di dalam baskom yang berisi adonan kue donat. Seorang gadis tampak sibuk membentuk
adonan menjadi bulat. Namun, bentuknya justru tidak begitu sempurna. Wajah si gadis bertekuk – tekuk cemberut. Masam.
“ Hei,
kenapa tubuhmu terlihat begitu mengembang?”
“ Kau juga.
Kenapa wajahmu seperti tak berbentuk?”
“Lihat bulatan
di tengah tubuhku. Bulatnya tak sempurna seperti biasanya “
“ Aku tak suka
dengan bentukku yang sekarang “
“ Ya, aku
juga merasa aneh “
Suara –
suara itu semakin riuh. Suara dari para donat. Masing – masing dari adonan donat
yang telah terbentuk saling menggerutu. Mereka tampak saling mencela satu dengan
yang lainnya. Mereka terbaring dengan lesu. Tentu para donat kecewa dengan bentuk
mereka saat ini.
“ Menurutmu si gadis
ini apa sedang memiliki masalah ?” Tanya salah satu donat yang paling jelek bentuknya.
“ Mungkin ia
sedang patah hati “ Jawab sidonat yang bulatan di tengahnya tak sempurna.
“ Mungkin ia
telah putus dari pacarnya “ Kali ini suara perempuan yang menyahut. Ia tampak seperti
donat yang paling gendut.
Semua para donat
menatap sang gadis dengan sangat heran. Keahlian sang gadis dalam membuat adonan
donat seakan hilang tak berbekas. Dan para donat harus menerima hasil buruk itu.
Kembali mereka bersungut – sungut.
“ Hei, lihat.
Wajahnya begitu muram“ Seru donat yang tak memiliki bulatan tengah.
Para donat memperhatikan
sang gadis. Ada aura kesedihan tergambar di wajahnya. Namun, tak ada air mata.
“ Biasanya ia
pasti bercerita pada kita “
“ Sekarang ia
tampak begitu pendiam dan bersedih “
Sang gadis terus
membentuk adonan donat sebanyak yang ia bisa.
“ Kita jangan
bersungut – sungut padanya. Mungkin ia sedang sedih berat “
Sang gadis tiba
– tiba terdiam sejenak. Kemudian ia mengambil salah satu donat yang bentuknya tidak
bagus dan mengulanginya lagi. Salah satu donat perempuan yang gendut menghela nafas
panjang, berharap ia yang akan diubah menjadi sedikit langsing.
“ Kalian tahu
tidak aku sedang bersedih “ Sang gadis membelai beberapa donat buatannya.
“ Tauuuuu
!!!” Para donat menjawab dengan kompak seperti kur paduan suara.
“ Leo memutuskanku
karena malu punya pacar sebagai tukang donat “
Terdengar
nada kecewa di antara para donat. Semua saling menyalahkan. Tampak donat perempuan
meninju donat laki – laki.
“ Ia mengatakan
itu setelah bertemu dengan seorang gadis penjaga toko donat di sebuah mall.
Katanya donat – donat di sana enak dan berkelas. Toko donat itu sudah terkenal
di seluruh Indonesia.“
Sang gadis menyeka
keringat yang mengucur di dahinya. Sesekali ia tercenung lama.
“ Hei,
kenapa tubuhku menjadi kecil dan memiliki kembaran ?“ Sebuah donat kecil memecah
keheningan.
“ Sudahlah jangan
menggerutu. Sekarang kita sedang berduka “
Sang gadis kembali
melanjutkan ceritanya.
“ Dia membandingkan
donat di sana dengan donat buatanku, katanya kalah jauh. Dia sudah bosan dan malu
dengan donat buatanku. Maka ia memutuskanku dan memilih gadis itu. Kemudian mereka
pun berpacaran. Aku sedih mendengarnya “
Adonan di
dalam baskom telah habis dibentuk. Ia kembali termenung lama di depan adonan yang
sudah siap.
“ Memangnya ada
donat yang lebih enak dari kita ?” Tanya donat yang memiliki kembaran kecilnya.
Semua donat menimpuk
kepalanya yang sekarang menjadi paling kecil.
“ Sudahlah
kalian tenang saja. Besok aku akan membuat kalian lebih baik dan lebih enak.
Lihat saja “
Semua donat tersenyum
senang. Mereka melakukan high five dengan
tubuh mereka. Semua donat saling bertepuk tangan dengan menepuk tubuh mereka ketubuhdonat
yang lain. Mereka merasa lega. Bahwa esok mereka akan terlahir kembali dengan bentuk
dan rasa yang baru.
Sang gadis lalu
membawa nampan berisi donat – donat yang telah terbentuk. Ia siap menggorengnya.
Batam, 06
Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar