Laman

Senin, 23 Desember 2013

SEPOTONG CINTA DALAM DONAT


Terjadi kebisingan di dalam baskom yang berisi adonan kue donat. Seorang gadis tampak sibuk membentuk adonan menjadi bulat. Namun, bentuknya justru tidak begitu sempurna. Wajah  si gadis bertekuk – tekuk cemberut. Masam.
“ Hei, kenapa tubuhmu terlihat begitu mengembang?”
“ Kau juga. Kenapa wajahmu seperti tak berbentuk?”
“Lihat bulatan di tengah tubuhku. Bulatnya tak sempurna seperti biasanya “
“ Aku tak suka dengan bentukku yang sekarang “
“ Ya, aku juga merasa aneh “
Suara – suara itu semakin riuh. Suara dari para donat. Masing – masing dari adonan donat yang telah terbentuk saling menggerutu. Mereka tampak saling mencela satu dengan yang lainnya. Mereka terbaring dengan lesu. Tentu para donat kecewa dengan bentuk mereka saat ini.
“ Menurutmu si gadis ini apa sedang memiliki masalah ?” Tanya salah satu donat yang paling jelek bentuknya.
“ Mungkin ia sedang patah hati “ Jawab sidonat yang bulatan di tengahnya tak sempurna.
“ Mungkin ia telah putus dari pacarnya “ Kali ini suara perempuan yang menyahut. Ia tampak seperti donat yang paling gendut.
Semua para donat menatap sang gadis dengan sangat heran. Keahlian sang gadis dalam membuat adonan donat seakan hilang tak berbekas. Dan para donat harus menerima hasil buruk itu. Kembali mereka bersungut – sungut.
“ Hei, lihat. Wajahnya begitu muram“ Seru donat yang tak memiliki bulatan tengah.
Para donat memperhatikan sang gadis. Ada aura kesedihan tergambar di wajahnya. Namun, tak ada air mata.
“ Biasanya ia pasti bercerita pada kita “
“ Sekarang ia tampak begitu pendiam dan bersedih “
Sang gadis terus membentuk adonan donat sebanyak yang ia bisa.
“ Kita jangan bersungut – sungut padanya. Mungkin ia sedang sedih berat “
Sang gadis tiba – tiba terdiam sejenak. Kemudian ia mengambil salah satu donat yang bentuknya tidak bagus dan mengulanginya lagi. Salah satu donat perempuan yang gendut menghela nafas panjang, berharap ia yang akan diubah menjadi sedikit langsing.
“ Kalian tahu tidak aku sedang bersedih “ Sang gadis membelai beberapa donat buatannya.
“ Tauuuuu !!!” Para donat menjawab dengan kompak seperti kur paduan suara.
“ Leo memutuskanku karena malu punya pacar sebagai tukang donat “
Terdengar nada kecewa di antara para donat. Semua saling menyalahkan. Tampak donat perempuan meninju donat laki – laki.
“ Ia mengatakan itu setelah bertemu dengan seorang gadis penjaga toko donat di sebuah mall. Katanya donat – donat di sana enak dan berkelas. Toko donat itu sudah terkenal di seluruh Indonesia.“
Sang gadis menyeka keringat yang mengucur di dahinya. Sesekali ia tercenung lama.
“ Hei, kenapa tubuhku menjadi kecil dan memiliki kembaran ?“ Sebuah donat kecil memecah keheningan.
“ Sudahlah jangan menggerutu. Sekarang kita sedang berduka “
Sang gadis kembali melanjutkan ceritanya.
“ Dia membandingkan donat di sana dengan donat buatanku, katanya kalah jauh. Dia sudah bosan dan malu dengan donat buatanku. Maka ia memutuskanku dan memilih gadis itu. Kemudian mereka pun berpacaran. Aku sedih mendengarnya “
Adonan di dalam baskom telah habis dibentuk. Ia kembali termenung lama di depan adonan yang sudah siap.
“ Memangnya ada donat yang lebih enak dari kita ?” Tanya donat yang memiliki kembaran kecilnya.
Semua donat menimpuk kepalanya yang sekarang menjadi paling kecil.
“ Sudahlah kalian tenang saja. Besok aku akan membuat kalian lebih baik dan lebih enak. Lihat saja “
Semua donat tersenyum senang. Mereka melakukan high five dengan tubuh mereka. Semua donat saling bertepuk tangan dengan menepuk tubuh mereka ketubuhdonat yang lain. Mereka merasa lega. Bahwa esok mereka akan terlahir kembali dengan bentuk dan rasa yang baru.
Sang gadis lalu membawa nampan berisi donat – donat yang telah terbentuk. Ia siap menggorengnya.



Batam, 06 Mei 2013









Tidak ada komentar:

Posting Komentar